MusimSemi dengan menggunakan model Jeans terbaru akan menjadikan liburan pada musim semi anda akan menjadi lebih modis dibandingkan dengan para warga Korea sendiri. Warga korea memang memiliki model berpakaian tersendiri yang sudah mendunia, bahkan di Indonesia sendiri sudah banyak toko pakaian dengan kiblat mode ke Korea Selatan.

Musim semi merupakan musim yang selalu ditunggu – tunggu oleh orang Jepang sebagai pengganti musim dingin dengan hangatnya musim semi. Di Jepang sendiri, musim semi identik dengan bunga sakura dengan warna merah mudanya, cuaca yang hangat, minum bir, perayaan hanami dengan minum teh hingga perayaan menyaksikan keindahan bunga semi di Jepang juga selalu identik dengan tahun ajaran baru yang dimulai pada bulan april bersamaan dengan bunga sakura yang mekar. Bukan hanya dikenal karena keindahan bunga sakuranya, musim semi di Jepang juga terkenal akan kudapan istimewa musim semi yang layak Anda coba, seperti berikut yuk Sajian Khas Musim Semi di Jepang1. Ichigo Daifuku2. Sakura Mochi3. Sakura Mochi Taiyaki4. Ichigo Dango5. NanohanaCobain yuk Sajian Khas Musim Semi di Jepang1. Ichigo kamu pencinta lembutnya mochi, manisnya strawberry dan pasta kacang merah wajib mencoba kudapan khas musim semi di Jepang, yakni Ichigo Daifuku. Nama Ichigo sendiri berarti Strawberry sedangkan Daifuku adalah Mochi dengan isian pasta kacang merah azuki atau anko. Maka tidak heran, panganan ini juga dikenal dengan nama Strawberry MochiSama seperti namanya, makanan ini memang terbuat dari strawberry. Lebih tepatnya, strawberry adalah isian dari salah satu jenis mochi ini. Sedangkan bagian luarnya terbuat dari kue beras yang khas musim semi di Jepang ini pertama kali ditemukan pada tahun 1980 an. Dengan bentuknya yang bulat dan menggemaskan langsung disukai oleh semua masyarakat Jepang. Belun lagi dengan warnanya yang cerah. Tidak hanya putih saja, ada juga warna merah muda dengan isian strawberry yang lembutnya mochi, manisnya kacang merah dan strawberry menjadikan makanan ini kesukaan anak – anak hingga orang dewasa. Kue khas musim semi ini cocok dinikmati sembari menyaksikan mekarnya bunga sakura di taman. Belum lagi, match dingin yang menjadi teman andalan untuk makanan manis Mie Ramen, Kuliner Jepang Dengan Citarasa LokalMiyako Soba Tennoji Tempat Makan Soba Dan Udon Paling Mantap Di Osaka2. Sakura yang tidak kenal dengan yang namanya mochi? Salah satu camilan asal Jepang dan juga digemari di Indonesia. Namun, mochi yang ada di Jepang tidak sama dengan mochi yang ada di Indonesia. Pasalnya, mochi di Jepang memiliki beberapa varian dan tergantung musimnya. Salah satu jenis mochi yang identik dengan musim semi di Jepang adalah Sakura Mochi. Kue ini selalu dibuat menjelang musim semi tiba di halnya dengan mochi di Jepang pada umumnya, Sakura Mochi merupakan salah satu jenis kue beras yang terbuat dari beras ketan dan dibungkus dengan daun sakura. Makanan tradisional ini juga sering dihidangkan saat Hinamatsuri atau festival boneka yang dilaksanakan pada tanggal 3 maret. Selain itu juga biasa disantap pada festival Sakura Mochi sangat indah dan mungil. Dengan warna pink layaknya bunga sakura yang mekar serta daun sakura yang sudah diasinkan membungkus dengan baik bagian warna pink yang didapatkan tidak dari bunga sakura melainkan selai strawberry yang dicampurkan dengan beras ketan. Bagian dalamnya diisi dengan kacang merah halus dan manis. Soal rasa tentu sangat lezat. Rasa manis mochi bercampur dengan daun sakura yang asin dan dua varian Sakura Mochi di Jepang, yakni Kansai dan Kanto. Untuk Sakura Mochi model Kansai terbuat dari beras ketan nan lengket. Modelnya pun lebih tertutup. Sedangkan model Kanto terbuat dark tepung beras dan modelnya sedikit terbuka. Jadi, kamu bisa melihat pasta kacang merah yang sedikit menyembul keluar. Tapi, keduanya memiliki cita rasa yang sama dan enak. Terlebih dinikmati sambil minun Sakura Mochi sudah tidak asing lagi dengan yang namanya Taiyaki. Yup, makanan khas Jepang ini sudah bisa ditemui dengan mudah di Indonesia. Makanan manis ini memiliki bentuk yang unik, yakni ikan. Kebayakan Taiyaki tradisional diisi dengan pasta kacang merah atau anko. Namun berbeda dengab Taiyaki yang menjadi kudapan khas musim semi di di musim diisi dengan kue mochi lembut yang berwarna pink. Warnanya tentu terinspirasi warna sweet pink bunga sakura. Bahkan, kue berbentuk ikan ini tidak hanya berwarna coklat saja, melainkan memiliki warna – warni indah. Salah satunya adalah warna pink yang menggambarkan bunga sakura untuk menyambut musim semi di kuenya yang manis ditambah dengan lembutnya mochi serta cita rasa sakura akan memanjakan lidah kamu. Jangan lupa, untuk mencoba satu porsi Sakura Mochi Taiyaki. Makanan ini mudah sekali ditemui di sepanjang jalan selama musim semi. Bahkan, beberapa festival musim semi, kamu akan Ichigo DangoDango adalah kue bulat kecil yang biasanya disajikan dengan cara ditusuk seperti sate. Kebanyakan satu tusuk berisi tiga dango dengan warna – warna cerah dan menarik. Kue manis ini memang sangat digemari di sendiri merupakan kue yang terbuat dari tepung beras. Saat digigit rasanya sangat lembut dan manis. Kebanyakan dango pada umumnya hanya dilumuri dengan saus biasa. Namun berbeda dengan musim semi mana, dango ditambahkan dengan isian strawberry atau ichigo yang manis. Belum lagi warna pink yang identik dengan bunga sakura dan musin semi. Selain itu, ditambahkan juga pasta kacang merah yang manis. Dijamin rasanya sangat enak dan manis. Semua orang dari anak – anak hingga dewasa menyukai makanan manis keempat makanan di atas adalah makanan manis dengan warna pink yang identik dengan bunga sakura. Berbeda dengan Nanohana yang juga kudapan wajib pada musim semi di sendiri adalah sejenis sayuran dan bahan utama dari makanan yang bernama Karashiae. Pada awal bulan Fabruari akan banyak bunga Nanoha yang berkembang dan bermekar dengan baik. Bagian batang dan kuncup bunga tanaman inilah yang dijadikan sebagai bahan utama untuk Karashiae. Walaupun bunga tapi bisa diolah menjadi makanan sangat nama lainnya bunga Rapeseed adalah bunga dengan warna kuning dan biasa ditemukan di daerah dataran tinggi Jepang. Mekarnya Nanohana adalah pertanda akan datangnya musim semi di Jepang. Kamu bisa menyaksikan bunga Nanohana di sekitar danau Ikeda yang tertela di gunung Kaimon, kota pasti akan terpanah dengan dataran padang bunga Nanohana. Bunga ini tumbuh hingga mekar dari bulan Januari hingga Fabruari. Padang bunga Nanohana benar – benar seperti permadani berwarna kuning. Belum lagi, keindahan puncak gunung Kaimon di belakangnya yang menambah waktu yang tepat menyantap Nanohana sembari memandang langsung hamparan bunga Nanohana yang benar – benar memukau itu dia 5 sajian khas musim semi di Jepang dan jarang dijumpai pada musim lainnya. Dari kelima makanan di atas, manakah yang menjadi favorite kamu? Pastinya semuanya menggugah selera dan terlihat manis layaknya bunga sakura yang sedang bermekaran di musim semi. Bagaimana tertarik mencobanya?

Jadiketika datang ke Jepang saat musim semi, Anda memerlukan persiapan pakaian hangat, seperti jaket berukuran sedang atau tebal. Di bulan April, udara mulai menghangat antara 10 hingga 20 derajat celsius. Nah, kamu bisa pakai pakaian modis di sini seperti kaos dipadukan dengan jaket tipis atau cardigan.

Sebelum datang ke Jepang, ada baiknya mencari tahu musim, iklim, dan suhu yang berlaku di tempat tujuan Anda. Jepang memiliki 4 musim semi, panas, gugur, dan dingin. Berikut adalah rangkuman 4 musim di Jepang, lengkap dengan temperatur dan tips berbusana agar masa liburan Anda asyik dan nyaman. Ketahui Iklim dan Suhu Sebelum Perjalanan ke Jepang Jepang merupakan negara empat musim yang mana iklimnya sangat bervariasi tergantung musimnya. Ketika berwisata ke Jepang, agar kondisi badan tetap prima penting sekali untuk memilih pakaian yang sesuai dengan musim dan lokasi Anda berada. Pada artikel kali ini, MATCHA akan menjabarkan cuaca sepanjang tahun beserta rekomendasi busana pada masing-masing musim untuk Anda yang berencana plesiran ke Tokyo. Musim Semi di Jepang Musim semi di Jepang umumnya berlangsung selama tiga bulan mulai dari bulan Maret hingga Mei. Iklim Musim Semi di Jepang Suhu musim semi bulan Maret di Tokyo rata-rata 13℃ pada siang hari dan 5℃ pada pagi serta malam hari. Pada bulan April, suhunya 18,5℃ pada siang hari dan 10,5℃ pada pagi serta malam hari. Pada bulan Mei, suhu udara menjadi lebih hangat yaitu 23℃ pada siang hari dan 15℃ pada pagi serta malam hari. Ada hari-hari yang lebih dingin daripada biasanya, misalnya ketika turun salju pada awal musim semi. Sedangkan dari pertengahan hingga akhir musim semi, sebagian besar hari akan cerah dan suhunya cukup nyaman untuk berkegiatan di luar ruangan. Fesyen Musim Semi untuk Jalan-Jalan di Tokyo Pada musim semi, suhu udara akan mengalami perubahan yang cukup signifikan. Pada awal musim semi bulan Maret, suhu udara masih cukup dingin sehingga Anda harus membawa mantel tebal agar tidak kedinginan. Pada bulan April, suhu udara akan semakin menghangat. Untuk berjaga-jaga, bawalah luaran hangat seperti jaket, mantel, atau kardigan. Luaran ini akan sangat berguna untuk menghadapi cuaca buruk, hari berangin, atau ketika bepergian pada malam hari. Mei adalah bulan yang paling nyaman di musim ini. Mengenakan atasan lengan panjang atau kardigan tipis pun tidak masalah. Musim Panas di Jepang Musim panas di Jepang umumnya berlangsung selama dua bulan, antara bulan Juli hingga Agustus. Iklim Musim Panas di Jepang Pada bulan Juli, suhu musim panas di Tokyo rata-rata 31,5℃ pada siang hari dan 24℃ pada pagi dan malam hari. Pada bulan Agustus, suhunya mencapai 33℃ pada siang hari dan 26℃ pada pagi dan malam hari. Akan tetapi, dalam beberapa tahun terakhir, musim panas di Jepang bisa mencapai 36℃ atau setara suhu tubuh manusia. Bersiaplah untuk menghadapi "yuudachi" atau hujan musim panas yang turun secara tiba-tiba pada malam hari. Selain itu, waspadalah juga terhadap hujan petir guerrilla yang beberapa tahun terakhir ini sering terjadi di Jepang. Ini merupakan hujan badai petir yang turun secara tiba-tiba. Fesyen Musim Panas untuk Jalan-Jalan di Tokyo Suhu bulan Juli dan Agustus sangat gerah dan lembap, jadi sebaiknya Anda mengenakan pakaian yang sejuk dan ringan. Anda dapat mengenakan atasan lengan pendek yang tipis, baju terusan wanita, atau baju musim panas lainnya. Saat bepergian ke luar ruangan, lindungi tubuh Anda dari sengatan sinar matahari dengan membawa serta topi kesayangan Anda. Anda juga bisa membawa luaran tipis, jadi ketika sedang berada di dalam ruangan yang AC-nya terlalu kencang, seperti saat berada di dalam cafe atau kereta, Anda tidak akan kedinginan. Baju luaran ini juga akan sangat berguna jika Anda berkunjung ke kuil, sebab memakai baju yang terlalu terbuka di kuil dianggap melanggar tata krama. Musim Gugur di Jepang Musim gugur di Jepang umumnya berlangsung selama tiga bulan, mulai bulan September hingga November. Iklim Musim Gugur di Jepang Pada musim gugur, suhu bulan September sekitar 23—28℃ pada siang hari dan 18—21℃ pada pagi dan malam hari. Pada bulan Oktober, siang hari sekitar 19—23℃, sedangkan pada pagi dan malam hari sekitar 14—18℃. Pada bulan November, suhunya sekitar 14—18℃ pada siang hari, 7—12℃ pada pagi dan malam hari. Angin taifun biasanya terjadi pada pertengahan bulan September dan Oktober, tetapi hari-hari lainnya cenderung cerah. Suhu udara pada musim gugur relatif sejuk dan segar, ini merupakan musim yang nyaman untuk berjalan-jalan ke luar ruangan. Fesyen Musim Gugur untuk Jalan-Jalan di Tokyo Sama seperti saat musim panas, suhu udara bulan September masih cenderung tinggi. Oleh karena itu, MATCHA merekomendasikan Anda untuk mengenakan baju lengan pendek. Pada pagi dan malam hari, suhunya akan lebih sejuk, kenakanlah baju berlengan panjang agar Anda tidak kedinginan. Pada bulan Oktober, ketika cuaca cerah Anda cukup mengenakan baju berlengan panjang. Akan tetapi, ketika cuaca sedang tidak bersahabat atau suhu turun pada pagi dan malam hari, jangan lupa kenakan sweater tipis atau parka, ya. Pada bulan November, suhunya akan menurun sehingga akan terasa lebih dingin. Pada bulan tersebut, Anda memerlukan jaket atau sweater. Pada cuaca tertentu yang lebih dingin, Anda juga akan membutuhkan mantel. Artikel Terkait Tips Menikmati Musim Gugur di Jepang Perpaduan Gaya Busana yang Cocok dengan Cuaca Bulan September dan Oktober Saat Berwisata Di Wilayah Kansai Rekreasi Musim Gugur Berburu Keindahan Momiji di Jepang! Edisi 2019 Musim Dingin di Jepang Musim dingin di Jepang umumnya berlangsung selama tiga bulan dari bulan Desember hingga Februari tahun berikutnya. Iklim Musim Dingin di Jepang Rata-rata, suhu musim dingin bulan Desember di Tokyo adalah 12℃ pada siang hari dan 5℃ pada pagi dan malam hari. Pada bulan Januari tahun berikutnya, suhunya akan berada di kisaran 10℃ pada siang hari dan 2—3℃ pada pagi dan malam hari. Pada bulan Februari, suhunya 10—11℃ pada siang hari dan 3℃ pada pagi dan malam hari. Pada musim dingin di Tokyo, kebanyakan hari akan cerah, hujan dan salju tidak banyak turun, akibatnya udaranya pun akan menjadi lebih kering. Kelembapan udaranya mencapai 30%. Fesyen Musim Dingin untuk Jalan-Jalan di Tokyo Agar tetap nyaman menghabiskan musim dingin di Jepang, Anda membutuhkan jaket tebal, mantel, sarung tangan, dan syal. Pada saat cuaca sedang berangin, gunakanlah topi rajut dan penghangat telinga. Jika cuaca sedang mendung, suhu menurun pada malam hari, atau ketika Anda sedang menghabiskan waktu di luar ruangan, gunakanlah koyo penghangat pada kaki untuk menjaga kaki Anda tetap hangat. Meski suhu di luar sangat dingin, begitu memasuki gedung suhunya akan menjadi hangat berkat adanya penghangat ruangan. Jadi, kenakanlah pakaian yang bisa Anda lepas dan pakai kembali secara praktis, ya. Artikel Terkait Musim Dingin di Jepang Cuaca, Wisata, dan Pakaian Rekomendasi Pakaian yang Cocok dengan Cuaca Wilayah Kansai pada Bulan November dan Desember Penutup Wilayah Jepang membentang dari utara ke selatan. Pada periode yang sama, iklim di masing-masing wilayah bisa sangat berbeda. Misal iklim di Hokkaido bagian utara Jepang akan berbeda dengan iklim di Okinawa bagian selatan Jepang. Sebelum berkunjung ke Jepang, pastikan gaya busana yang Anda pilih sudah sesuai dengan musim dan iklim yang berlaku di wilayah tersebut, ya.

Musimsemi dengan ditandainya bunga-bunga mulai bermekaran tampak cantik di Korea. Pada bulan Maret s.d April cuaca masih tetap dingin sekitar 0℃ - 18℃, jadi untuk orang Indonesia tetaplah membawa baju musim dingin. 18℃, jadi untuk orang Indonesia tetaplah membawa baju musim dingin. (tetap memakai coat di musim semi, lokasi syuting Tips Berpakaian Untuk Musim Semi di Jepang Informasi Paket Tour Jepang 2023 CRAZY PRICE - Paket Tour ke Jepang Mulai 17jt an sajaPakaian Dalam Musim Semi di JepangPakaian Luar Musim Semi di JepangAlas Kaki Saat Musim Semi di JepangAksesoris Pakaian Saat Musim Semi di Jepang Tips Berpakaian Untuk Musim Semi di Jepang Musim semi adalah musim terbaik untuk bepergian di Jepang untuk menikmati bunga sakura yang indah dan iklimnya yang nyaman. Kamu bisa melakukan perjalanan keliling Jepang dalam iklim yang nyaman, tidak terlalu panas atau terlalu dingin. Namun, karena alasan itu, kamu mungkin bertanya-tanya apa yang harus dikenakan di musim semi di Jepang ini? Informasi Paket Tour Jepang 2023 Yuuk.. pilih sendiri tanggal liburanmu, ada pemberangkatan trip ke Jepang setiap bulannya CRAZY PRICE - Paket Tour ke Jepang Mulai 17jt an saja Seat terbatas ya.. Jadi segera hubungi kami Terlengkap - Terseru - Termurahhanya di Kali ini akan membagikan tips berpakaian untuk musim semi di Jepang agar liburanmu di Jepang selama musim semi semakin nyaman dan menyenangkan, selengkapnya di bawah ini! Pakaian Dalam Musim Semi di Jepang 1. Kaos Kalau suka dengan tampilan kasual, kamu bisa mengenakan kaos dengan bahan katun yang bisa menyerap keringat. Bosen dengan kaos biasa? Bisa menggunakan kaos tanpa lengan atau kaos polo. Kalau gak pake baju luaran, pakai kaos yang bahannya cukup tebal, ya meskipun suhu menghangat, akan terasa cukup dingin untuk kita yang dari negara tropis. 2. Kemeja Kamu bisa memilih kemeja semi formal atau kemeja tunik, bisa lengan pendek atau tiga per empat aar tetap nyaman. Kamu bisa pilih warna pastel atau tua atau kemeja bermotif kotak-kotak. 3. Dress Dress bisa jadi pilihan untuk kamu wanita yang suka tampil feminim. Bisa pakai maxi-dress atau dress sepanjang lutut. Pakai dress dengan warna cerah atau warna pastel atau dress berpola bunga. Pakai dress yang berbahan ringan, agar gak terlalu kepanasan saat suhu mulai menghangat. 4. Celana Jeans Celana jeans bisa cocok untuk musim apa saja, termasuk musim semi. Kamu bisa pakai celana jeans warna terang, kalem, atau celana jeans favorit kamu. Mau celana jeans panjang, tiga per empat, atau pendek, terserah kamu yang penting kamu nyaman. 5. Rok Kamu juga bisa menggunakann rok untuk tampil feminim bagi wanita. Bisa rok dengan bentuk A-line, rok maxi, rok lipit, dan sebagainya. Bisa rok berwarna pastel, cerah, atau bercorak bunga. Pakaian Luar Musim Semi di Jepang 1. Rain Jacket Kadang saat musim semi di Jepang bisa saja turun hujan, jadi sebaiknya tetap siapkan rain jacket untuk melindungi tubuh dari hujan. Bawa rain jacket dengan bahan yang ringan agar kamu tetap bisa bergerak bebas saat hujan dan gak memenuhi koper. 2. Mantel Mantel juga bisa jadi pilihan untuk melindungi tubuhmu dari suhu dingin yang masih terasa. Pilih mantel yang gak terlalu tebal agar gak memenuhi kopermu. Dan pilih mantel dengan warna pastel atau gelap, tinggal kamu mix and match aja kok. 3. Jaket Denim Pecinta jaket denim, ini saatnya kamu memakai jaket denimmu, karena jaket denim ini akan cocok di mix and match dengan berbagai pakaian dan termasuk jaket yang bisa melindungi tubuh dari suhu dingin. 4. Cardigan Cardigan yang biasanya berbahan lembut dan hangat saat dipakai, akan cukup nyaman saat dipakai di musim semi di Jepang. Terlebih lagi bahannya yang ringan. Alas Kaki Saat Musim Semi di Jepang 1. Sneakers Sepatu sneakers cocok digunakan untuk kegiatan sehari-hari, termasuk dipakai untuk jalan-jalan saat musim semi. 2. Flat Shoes Flat shoes juga cocok dipakai untuk jalan-jalan saat musim semi. Ada beragam flat shoes yang bisa kamu pilih, loafer dengan gaya kasual ataupun oxfords untuk gaya vintage, jenis fat shoes slip on, dan lainnya. 3. Sepatu Sandal Saat suhu semakin hangat, sepatu sandal bisa jadi pilihan. Ada juga beragam sepatu sandal yang bisa kamu pilih, seperti yang memiliki strip, slip on, atau sandal gunung. Aksesoris Pakaian Saat Musim Semi di Jepang 1. Payung Karena terkadang turun hujan saat musim semi, kamu bisa membawa payung lipat agar tidak memenuhi koper. Atau kamu bisa membeli payung di toko terdekat di sana. Pilih payung dengan corak lucu agar kamu tidak bosan saat hujan turun. 2. Kacamata Kacamata ini bisa melindungi kamu dari sinar matahari yang terik atau untuk menunjang penampilan kamu. Kamu bisa pilih kacamata dari warna lensa dan juga frame kacamata yang sesuai dengan pakaiamu atau pakai saja kacamata andalan kamu. 3. Topi Topi ini juga bisa melindungi kamu saat cuaca cukup terik dan pastinya juga bisa menunjang penampilan kamu. Pilih topi yang berbahan katun atau jerami. Atau pakai saja topi andalan kamu. Intinya sih kalau kamu mau liburan musim semi di Jepang, selalu cek saja ramalan cuaca agar kamu tidak salah saat memakai baju. Semoga bermanfaat!! Hot in Japan adalah Perusahaan Tour & TravelPT. Ayana Global IndonesiaJAKARTA OfficeGedung Tokyo building 6 Blok M, Jak Sel, 12110Yogyakarta OfficeJl. Kenari Umbulharjo YogyakartaWisata Jepang Tentang Jepang Tahukan Anda?
\n \n baju musim semi di jepang
4Macam Musim di Eropa dan Waktunya. Musim yaitu pembagian dalam bentuk iklim yang memiliki satuan waktu per tahun dan pada umumnya pembagian musim per tahun ada 4 yaitu musim dingin, gugur, panas serta musim semi. Indonesia menjadi salah satu wilayah yang berada di daerah tropis, jadi hanya ada 2 pembagian musim, yaitu hujan dengan kemarau.

Selain kimono, Jepang ternyata memiliki beberapa pakaian tradisional lainnya. Sama seperti Indonesia sebenarnya, yang tidak hanya memiliki kebaya sebagai pakaian tradisionalnya, tapi ada juga baju kurung atau baju bodo, pangsi, ulos, dan masih banyak lagi. Penasaran ada berapa dan apa saja pakaian adat Jepang itu? Mari simak satu per satu jenisnya dan kegunaannya di sini, yuk! 12 Pakaian Adat Jepang, Tiap Jenis Memiliki Fungsi yang Berbeda 1. Kimono, Pakaian Adat Jepang Tertua Image Fun! Japan Pertama, bahas Kimono dulu, yuk. Kimono adalah pakaian adat Jepang yang paling tua. Penasaran dengan arti namanya? Kata 'ki' berarti 'pakai' dan 'mono' artinya berarti 'barang'. Jadi Kimono berarti barang yang dipakai atau pakaian yang digunakan. Kimono umum digunakan pria ataupun wanita. Bentuknya menyerupai mantel dengan huruf 'T', panjang hingga pergelangan kaki, dan memiliki kerah yang unik. Pakaian ini punya banyak jenis. Ada yang disebut Furisode, yaitu kimono wanita yang belum menikah. Ada juga kimono khusus pria yang bentuknya menyerupai setelan, di mana posisi kerah bagian kiri harus lebih tinggi dari bagian kanan. Untuk coraknya, berwarna-warni sangat cerah dan indah. Setelah Kimono terpasang, di bagian pinggang dipakaikan Obi, yaitu sejenis ikat pinggang dari kain yang dililitkan di bagian pinggang dan ditutup dengan ikatan di bagian belakang pinggang. Bagi Anda yang baru pertama kali memakai Kimono, perlu banget, nih, dibantu orang lain saat mengenakannya. Artikel terkait 6 Cara Mudah Belajar Bahasa Jepang Bersama si Kecil di Rumah 2. Hakama, Pakaian Adat Jepang Khusus untuk Bawahan Image Tenshinkan Karate South Africa Hakama adalah sejenis bawahan yang dipakai diluar kimono. Bentuknya seperti sarung, tapi model dan potongan pada pinggangnya berbeda dari sarung. Cara memakai pun menggunakan metode yang unik. Yang unik lainnya dari Hakama adalah bagian ban pinggang belakangnya yang menyerupai trapesium. Sebelum menggunakan Hakama, bagian pinggang diikat dulu dengan ikat pinggang yang terbuat dari kain selebar 10 sentimeter dan panjang 2 meter. Ikat pinggang itu dililit-lilit pada pinggang dan bagian ujungnya diikat menyerupai pita yang khas. Setelah itu barulah memakai Hakama. Cara memakainya bisa Anda lihat di kanal YouTube Wakamono Kimono Lab. Melansir Tirto yang mengutip dari Japan Talk, Hakama awalnya hanya digunakan oleh kaum pria. Tapi seiring berjalannya waktu, wanita juga boleh mengenakan Hakama. Atasan berbentuk rok ini biasa dikenakan pada acara-acara formal dan olahraga tradisional Jepang seperti aikido, kendo, dan memanah. 3. Furisode Image Miyabi Kimono Jenis Kimono ini biasanya dikenakan oleh perempuan yang sudah menginjak usia 20 tahun, di mana di usia itu perempuan Jepang sudah dianggap dewasa. Biasanya orangtua yang memberikan pakaian ini pada putrinya dalam upacara kedewasaan. Furisode terbuat dari sutera berkualitas tinggi dan berwarna mencolok dengan motif yang sangat indah. Yang unik lagi, bagian lengannya sangat panjang, menjuntai hingga hampir ke lantai. Pakaian adat Jepang ini umumnya akan selesai digunakan jika si anak menikah nanti. 4. Yukata Image klook Satu lagi pakaian adat Jepang yang populer adalah Yukata atau disebut juga 'kimono musim panas'. Disebut demikian karena memang pakaian ini sering dipakai masyarakat Jepang saat merayakan Hanabi festival kembang api di musim panas atau Ohanami tradisi melihat bunga di musim semi. Yukata bentuknya mirip dengan kimono, tapi cara memasangnya berbeda dan lebih sederhana. Bahannya juga lebih tipis dari kimono. Biasanya Yukata digunakan bersamaan dengan geta atau zori, yaitu sandal tradisional Jepang yang terbuat dari kayu. 5. Jinbei Image Savvy Tokyo Merupakan baju santai, sama seperti Yukata. Tapi pakaian ini lebih diperuntukkan sebagai baju tidur. Modelnya sangat kasual, bahannya terbuat dari katun yang tipis. Selain buat tidur, biasanya kaum pria mengenakan pakaian adat Jepang ini untuk menghadiri acara-acara santai seperti perayaan kembang api –kaum perempuannya pakai Yukata. Artikel terkait Tips & Cara Orang Jepang Mengajari Anak Tidak Pilih-Pilih Makanan 6. Haori Jaket hitam yang dipakai pria adalah Haori. Image Pinterest Kalau Anda pernah melihat orang Jepang mengenakan jaket kimono yang ukurannya sangat besar dan panjang, itu namanya Haori. Haori biasa digunakan sebagai outer luaran saat mengenakan kimono atau obi. Selain menjadi outer, Kyoto Kimono mengutip Tirto mengatakan, zaman dahulu Haori bisa juga dipadankan dengan himo sejenis ikat pinggang. Dan sekarang, di kala kimono sudah jarang dikenakan selain menghadiri acara-acara keagamaan dan formil, banyak wanita Jepang yang memadukan Haori dengan dalaman yang lebih kasual seperti kaus, gaun, hingga celana jeans 7. Happi Image Eiyo Kimono Happi adalah mantel Jepang yang khas dengan warna-warna terang atau desain motif yang ramai. Biasanya mantel ini digunakan pada acara-acara besar seperti festival. Menurut laman Yabai, pada sebuah festival, Happi biasanya digunakan sebagai seragam tim. Sedang dalam kehidupan sehari-hari, ini bisa dijadikan sebagai pakaian yang menyimbolkan sebuah toko, sekolah, perusahaan, tim, atau kuil. Happi bisa dipadu-padankan dengan jenis pakaian apa saja. Misalnya dalaman kaus atau bawahan celana pendek atau juga panjang. Tapi ada satu jenis aksesori yang kerap dipadankan dengan Happi, yaitu ikat kepala dengan warna yang serasi dengan Happi-nya. 8. Fundoshi, Lambang Kekuatan Pria Jepang Image Pinterest Parents tahu pakaian yang biasa digunakan pesumo, bukan? Fundoshi mirip-mirip seperti itu. Lebih tepatnya, fundoshi adalah kain penutup kemaluan pada kaum pria di Jepang yang disimbolkan sebagai kekuatan atau daya tahan yang kuat. Fundoshi merupakan pakaian adat Jepang yang paling tua, loh, Parents. Dulu, celana dalam ini ini kerap dikenakan oleh para buruh, petani, juga penarik becak tradisional Jepang atau jinrikisha. Kalau sekarang, sih, sepertinya sudah tidak ada lagi masyarakat Jepang yang mengenakannya kecuali dalam festival atau acara-acara kebudayaan. 9. Pakaian Adat Jepang Kurotomisode Image Kyotokimono-rental Kurotomisode merupakan pakaian adat Jepang khusus untuk perempuan yang sudah menikah dan dikenakan dalam acara-acara formal. Nama pakaian ini diambil dari kata tomode’ yang artinya hitam, makanya kurotomisode lebih sering dibuat dari kain berwarna hitam. Pada baju ini terdapat ambing keluarga yang jumlahnya 5 buah 2 di bagian dada atas kiri dan kanan, 1 di punggung, dan 2 lagi di belakangan lengan kanan dan kiri. Selain itu, keunikan lain dari baju ini adalah motif bagian bawahnya yang melambangkan usia si pemakainya. Jadi, semakin bawah lokasi motifnya maka semakin tua usia si pemakainya. 10. Irotomisode Image Kyotokimono-rental Ternyata ada beberapa acara resmi di Jepang, khususnya di Istana Kaisar, di mana wanitanya tidak boleh mengenakan Kurotomisode. Itu karena warna hitam pada Kurotomisode dianggap sangat murung, sehingga digunakanlah Irotomisode sebagai penggantinya. Jadi, kebalikan dari warna Kurotomisode, Irotomisode punya warna yang sangat cerah dan ramai. Pakaian ini juga bisa digunakan oleh perempuan lajang. Sama seperti Kurotomisode, pakaian adat Jepang ini juga dilengkapi dengan simbol-simbol. Yaitu, 2 tanda keluarga di depan lengan kiri dan kanan serta di punggung. Artikel tekait 17 Makanan Khas Jepang yang Populer di Indonesia, Adakah Favorit Anda? 11. Uchikake Image Artforia Ini adalah gaun pengantin wanita Jepang. Material kainnya sangat tebal dengan desain yang sangat dekoratif dan motif-motof indah seperti burung bangau atau bunga sakura. Sebelum memakai Uchikake, biasanya si pengantin mengenakan kimono tanpa obi di bagian dalamnya. Selain digunakan untuk pernikahan, pakaian ini biasa digunakan para seniman di Jepang untuk pertunjukan-pertunjukan kesenian. Biasanya penggunanya akan memakai kimono terlebih dahulu tanpa obi. Kemudian, uchikake dikenakan seperti mantel. 12. Komon Kalau mau hangout bareng teman-teman, perempuan-perempuan lajang –yang sudah menikah juga bisa pakai- di Jepang biasanya menggunakan Komon. Komon itu pakaian santai yang difungsikan sebagai pakaian santai, seperti kumpul bersama teman, makan malam, atau menonton pertunjukan. Motif pada pakaiannya penuh dengan motif berulang yang kecil. Sekarang Anda sudah tahu jenis dan perbedaan dari masing-masing pakaian adat Jepang. Jadi mulai sekarang jangan salah menyebutnya lagi, ya. Baca juga Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

Part5-Edisi 4 Musim di Jepang [part 1] Jalan-jalan di Jepang, memang tak lengkap rasanya bila belum menikmati keindahan Tokyo. Atau kalau kamu berminat dengan anime, kamu bisa sempatkan untuk melihat kekreatifan warga Jepang dalam membuat cosplay. By the way, di postingan kali ini, aku ingin membahas tentang eloknya musim Semi di Jepang

Bunga sakura yang bermekaran pada saat musim semi merupakan musim yang dinanti-nanti oleh warga Jepang dan juga para traveler. Menikmati indahnya bunga sakura yang bermekaran sambil bercengkrama bersama keluarga atau teman tentu waktu yang sangat ditunggu. Perlu diketahui, suhu pada awal musim semi masih terasa dingin dengan kisaran 7°-16° Celcius. Sedangkan pada pertengahan musim suhu akan perlahan naik berkisar pada 10°-17° Celsius. Dan pada akhir musim semi akan semakin hangat yang berkisar pada 12°-25° Celsius. Jika kamu berencana untuk berlibur ke negeri sakura untuk melihat sakura yang bermekaran secara langsung pada saat musim semi, tentunya kamu harus mempersiapkan pakaian yang cocok dan nyaman dipakai agar kamu tetap bisa bergerak dengan leluasa. Kali ini kami akan memberikan beberapa tips pakaian yang harus dibawa ketika kamu akan berlibur ke Jepang pada musim semi. Pakaian Musim Gugur di Jepang Awal musim semi di Jepang biasanya berlangsung pada akhir bulan maret atau awal april, tapi pada awal musim semi ini bunga sakura biasanya belum bermekaran sepenuhnya. Suhu pun akan masih terasa cukup dingin karena peralihan dari musim dingin. Berikut pakaian yang bisa kamu bawa pada musim semi. 1. Kaos Kalau kamu suka dengan tampilan kasual, kamu bisa mengenakan kaos dengan bahan dasar katun yang cukup ringan supaya bisa menyerap keringat dengan baik. Jika kamu bosan dengan kaos biasa, kamu bisa coba memakai kaos polo atau kaos tanpa lengan. Jika tidak memakai baju luaran, sebaiknya pakai kaos yang bahannya cukup tebal karena walaupun suhu mulai menghangat, akan terasa cukup dingin untuk kita yang dari negara tropis. 2. Kemeja Pakaian selanjutnya yang cocok dipakai di segala musim dan acara adalah kemeja. Kamu bisa memilih kemeja semi formal atau kemeja tunik untuk berjalan santai menikmati pemandangan bunga sakura. Kamu bisa memilih kemeja dengan lengan pendek atau tiga per empat agar tetap terasa nyaman dan juga sejuk. Untuk warna kamu bisa memilih warna pastel atau tua, dan bisa juga memilih kemeja yang bermotif kotak-kotak. 3. Dress Buat kamu wanita yang suka tampil feminim, bisa pakai dress untuk menemani liburan musim semi. Kamu bisa pakai maxi-dress atau dress sepanjang lutut. Kamu juga bisa memakai dress dengan warna cerah, warna pastel atau dress dengan pola bunga. Pakai dress yang berbahan ringan juga ya, supaya tidak terlalu kepanasan ketika suhu mulai menghangat. 4. Celana Jeans Celana jeans memang merupakan celana yang hampir cocok dipakai untuk berbagai musim, termasuk pada saat musim semi. Kamu bisa memakai celana jeans dengan warna terang, kalem ataupun celana jeans lainnya yang menjadi favorit kamu. Kamu bisa mengenakan celana jeans panjang, tiga per empat ataupun pendek, yang penting utamakan kenyamanan saat memakainya ya. 5. Rok Untuk kamu wanita feminim kamu juga bisa mengenakan rok kesayangan kamu disaat musim semi tiba. Kamu bisa mengenakan rok dengan bentuk A-line, rok lipit, rok maxi dan lain sebagainya. Sama halnya dengan dress, kamu bisa mengenakan rok yang berwarna cerah, warna pastel ataupun yang memiliki corak bunga. Karena biasanya corak bunga akan mulai banyak yang mengenakan ketika musim semi tiba. Pakaian Luar Musim Gugur di Jepang Suhu pada awal musim semi biasanya masih terasa cukup dingin karena peralihan dari musim dingin. Terutama ada perbedaan suhu antara pagi, siang, dan malam hari, dimana biasanya pada saat malam hari suhu terasa dingin. Pada saat musim semi pun terkadang masih turun hujan dengan intensitas curah ringan hingga sedang. Maka dari itu kamu perlu pakaian luar untuk melindungi tubuhmu seperti pakaian berikut ini. 1. Rain Jacket Seperti sudah disebutkan sebelumnya, pada musim semi terkadang masih terjadi hujan dengan intensitas kecil hingga lebat. Maka sebaiknya kamu menyiapkan rain jacket untuk melindungi tubuh dari hujan yang cukup deras. Jangan lupa bawa rain jacket yang bahannya cukup ringan agar tidak memenuhi koper kamu. Dan jangan lupa juga pakai yang nyaman ya, agar kamu masih bisa bergerak bebas meskipun turun hujan. 2. Mantel Untuk melindungi tubuh dari suhu yang masih terasa dingin pada awal musim semi, kamu bisa mengenakan mantel. Ada beragam jenis mantel yang bisa kamu pilih dan kamu pakai ketika berlibur di musim semi. Tapi lebih baik pakai mantel yang tidak terlalu tebal agar tidak memenuhi koper kamu. Selain itu kamu bisa memilih mantel dengan warna pastel atau pun gelap pada saat musim semi tinggal di mix and match saja.
Saljupun terkadang turun. Sebenarnya aku suka musim dingin untuk bagian memakai baju-baju musim dingin. Dari dulu aku memang suka jaket, tapi tentu susah memakai jaket setiap hari di Indonesia. Dan di musim dingin kita bisa memakai 2 lembar jaket plus luaran coat yang keren! Hehehe berasa ada di dalam dorama Jepang, jalan-jalan di kota pakai
Jika diberi pertanyaan “Sebutkan baju tradisional Jepang?”pasti yang terlintas di fikiranmu adalah Kimono. Jawaban itu memang benar, bahwa Kimono merupakan baju tradisional, Jepang. Namun, Kimono hanyalah salah satu dari sederet baju tradisional yang dikenakan masyarakat Jepang. Jepang sendiri memiliki beragam jenis baju tradisional lain, biasa dikenakan untuk bermacam acara yang di bedakan dari warna baju dan nama baju tradisional yang berbeda pula. Nahh pengen tau apa saja baju tradisional di Jepang? Yuk simak ulasan dibawah ini! 1. Kimono Credit by Flickr Sebagai pakaian tradisional tertua dari kebudayaan Jepang, kimono sendiri berarti sesuatu yang dikenakan. Di mana kata “ki” artinya pakai dan “mono” berarti barang. Jadi, kimono menjadi kata untuk penyebutan pakaian. Dulunya kimono digunakan sebagai pakaian sehari-hari warga Jepang. Namun, setelah era Meiji dimana pakaian kasual mulai masuk ke Jepang, kimono hanya digunakan saat acara-acara tertentu saja seperti pernikahan, pemakaman, upacara teh, ataupun acara-acara formal lainnya. Kimono dapat digunakan oleh pria dan wanita. Seiring waktu, Kimono saat ini diubah menjadi pakaian Jepang modern. Jika dilihat dari warna, Kimono untuk wanita memiliki lebih banyak varian. Komono untuk wanita biasanya memiliki warna lebih cerah seperti Merah, Merah Muda dan Ungu. Sedangkan untuk pakaian khas Jepang untuk pria umumnya memiliki nuansa gelap seperti hitam, abu-abu serta kecoklatan. Bahan kimono pun sangat beragam dengan sutra sebagai bahan yang menduduki peringkat pertama. Harga kimono biasanya sangat ditentukan dari bahan yang digunakan. 2. Furisode Credit by Flickr “Furisode” dalam Bahasa Jepang artinya “lengan berayun”. Hal ini dikarenakan panjangnya lengan pada furisode. Kamu dapat membedakan furisode dengan kimono dan yukata hanya dengan melihat Lengan furisode, Panjang lengannya bahkan bisa sampai melebihi lutut pemakainya. Jika kamu tinggal di Jepang saat usia 20 Tahun, Orang tuamu pasti akan memberikan hadiah dalam jenis pakaian khas Jepang ini, Karena di Jepang wanita yang menginjak usia 20 tahun dikatakan telah menapaki usia dewasa dengan penuh tanggung jawab. Di sinilah orang tuanya akan menghadiahi sang anak sebuah pakaian untuk digunakan dalam upacara kedewasaan. Furisode terbuat dari sutera berkualitas dan memiliki warna mencolok yang indah. Biasanya pakaian ini digunakan untuk pergi ke berbagai acara resmi sebelum wanita itu menikah. 3. Yukata Credit by Flickr Salah satu pakaian tradisional Jepang yang juga populer selain kimono adalah yukata atau yang sering disebut sebagai "kimono musim panas. Yukata merupakan kimono non formal yang sangat tipis dan terbuat dari bahan katun dan mudah menyerap keringat. Fungsinya agar pemakai merasa sejuk dan dapat bersantai setelah berendam di dalam air panas. Yukata merupakan baju tradisional Jepang yang paling sering tertukar dengan kimono di mata para wisatawan asing. Secara sekilas saja, yukata dan kimono memang mirip. Namun, jika di perhatikan lebih detail, yukata berbeda dengan kimono karena yukata menggunaan pakaian lapis dalam serta penggunaanya lebih santai dari pada kimono. 4. Hakama Credit by Flickr Hakama merupakan baju tradisional Jepang hasil adaptasi dari kostum imperial China atau kerajaan China lama. Pada masa lalu, Hakama dimanfaatkan oleh samurai. Hakama yang memiliki panjang hingga mata kaki dapat mengecoh pandangan mata lawan ketika bertarung. Pada dasarnya hakama memiliki 7 kerutan, yaitu 2 kerutan di beakang dan 5 kerutan di depan. Ini menjadi perlambangan dari 7 asa bushido di Jepang. Hakama biasanya dipakai di atas kimono yang berupa celana dengan lipatan besar atau rok. pakaian ini awal mulanya hanya digunakan oleh kaum pria, namun seiring berjalannya waktu, wanita juga mengenakan hakama. 5. Jinbei Credit by Flickr Sama seperti yukata, jinbei juga merupakan baju untuk bersantai. Namun, pakaian ini digunakan untuk tidur. Modelnya kasual dengan bahan katun yang tipis dan nyaman. Meskipun dimanfaatkan untuk tidur, namun jinbei juga digunakan untuk pergi ke acara-acara santai seperti perayaan kembang api. Biasanya pada musim panas wanita Jepang akan menggunakan yukata, sedangkan untuk laki-laki akan menggunakan jinbei untuk menikmati festival kembang api. 6. Haori Credit by Flickr Haori adalah aksesori yang berfungsi untuk mempertahankan kimono agar terlihat keren dan juga bersih. Haori memiliki model seperti kimono namun lebih lebar dan longgar dan dipakai seperti menggunakan mantel. Biasanya haori digunakan untuk acara-acara formal atau pernikahan. Model haori untuk pria lebih pendek dari pada haori untuk wanita. Jadi kamu jangan sampai salah pakai atau salah beli ya baju tradisional ini 7. Kurotomisode Credit by Japanese Kimono Kurotomisode adalah pakaian yang biasanya digunakan oleh wanita yang sudah menikah. Sebenarnya kata kurotomisode didapat dari kata tomode yang artinya hitam. Pakaian ini pun berwarna hitam dan terbuat dari kain krep. Terdapat lambang keluarga yang berjumlah 5 buah, yaitu 2 pada pada bagian dada atas kiri dan kanan, 1 lambang di punggung, dan 2 pada bagian kanan dan kiri di belakang lengan. Setelah itu di bagian bawah ada motif yang menunjukkan usia Kurotomisode untuk per individu. Semakin bawah lokasi motif, semakin tua usia individu. 8. Irotomesode Credit by Flickr Bila kurotomesode biasanya digunakan untuk acara yang paling resmi, namun ternyata ada beberapa acara resmi yang tidak memperbolehkan menggunakan kurotomesode, seperti acara di Istana Kaisar. Ini karena fakta bahwa Kurotomisode memiliki warna hitam yang dianggap terlalu murung untuk acara yang ceria. Wanita Jepang harus menggunakan Irotomesode untuk menghadiri acara resmi di kediaman kaisar. Pakaian ini juga bisa digunakan untuk wanita yang belum standar ini memiliki tiga tanda. keluarga terletak di belakang lengan dan juga di belakang. Bahan kaos ini adalah kain krep yang warnanya lebih cerah. 9. Uchikake Credit by Flickr Uchikake adalah gaun pengantin khas Jepang. Pakaian tradisional Jepang ini terbuat dari produk yang tebal dan juga memiliki desain khusus yang sangat dekoratif serta terdapat motif indah seperti burung bangau. Selain dimanfaatkan oleh pengantin baru Jepang, gaun ini juga biasa digunakan oleh seniman saat melangsungkan pertunjukan. Biasanya penggunanya akan memakai kimono terlebih dahulu tanpa obi. Kemudian, uchikake dikenakan seperti mantel. 10. Komon Credit by Flickr Untuk acara santai seperti hangout bersama teman, makan malam atau menonton pertunjukan, para wanita di Jepang biasanya menggunakan komon. Pakaian ini memiliki motif yang berulang dan kecil. Pada umumnya dapat digunakan oleh wanita yang belum menikah dan juga wanita yang sudah menikah. Nah sekarang kamu sudah tau kan nama-nama pakaian tradisional Jepang? Pakaian tradisional ini juga cocok banget buat di jadikan oleh-oleh untuk orang spesial yang ada di hati kamu loh.! tapi ingat jangan sampai salah beli ya! INFO PRODUK Kimono & Yukata Rental Berwisata di Asakusa dan mengunjungi kuil Sensoji akan lebih seru rasanya jika sambil memakai kimono atau yukata. Pastinya suasana kuil Read more… WENDY TOUR BALI 0361 758 027 JAKARTA 021 294 268 20 . 55 404 493 324 51 96 8 178

baju musim semi di jepang