Selain kimono, Jepang ternyata memiliki beberapa pakaian tradisional lainnya. Sama seperti Indonesia sebenarnya, yang tidak hanya memiliki kebaya sebagai pakaian tradisionalnya, tapi ada juga baju kurung atau baju bodo, pangsi, ulos, dan masih banyak lagi. Penasaran ada berapa dan apa saja pakaian adat Jepang itu? Mari simak satu per satu jenisnya dan kegunaannya di sini, yuk! 12 Pakaian Adat Jepang, Tiap Jenis Memiliki Fungsi yang Berbeda 1. Kimono, Pakaian Adat Jepang Tertua Image Fun! Japan Pertama, bahas Kimono dulu, yuk. Kimono adalah pakaian adat Jepang yang paling tua. Penasaran dengan arti namanya? Kata 'ki' berarti 'pakai' dan 'mono' artinya berarti 'barang'. Jadi Kimono berarti barang yang dipakai atau pakaian yang digunakan. Kimono umum digunakan pria ataupun wanita. Bentuknya menyerupai mantel dengan huruf 'T', panjang hingga pergelangan kaki, dan memiliki kerah yang unik. Pakaian ini punya banyak jenis. Ada yang disebut Furisode, yaitu kimono wanita yang belum menikah. Ada juga kimono khusus pria yang bentuknya menyerupai setelan, di mana posisi kerah bagian kiri harus lebih tinggi dari bagian kanan. Untuk coraknya, berwarna-warni sangat cerah dan indah. Setelah Kimono terpasang, di bagian pinggang dipakaikan Obi, yaitu sejenis ikat pinggang dari kain yang dililitkan di bagian pinggang dan ditutup dengan ikatan di bagian belakang pinggang. Bagi Anda yang baru pertama kali memakai Kimono, perlu banget, nih, dibantu orang lain saat mengenakannya. Artikel terkait 6 Cara Mudah Belajar Bahasa Jepang Bersama si Kecil di Rumah 2. Hakama, Pakaian Adat Jepang Khusus untuk Bawahan Image Tenshinkan Karate South Africa Hakama adalah sejenis bawahan yang dipakai diluar kimono. Bentuknya seperti sarung, tapi model dan potongan pada pinggangnya berbeda dari sarung. Cara memakai pun menggunakan metode yang unik. Yang unik lainnya dari Hakama adalah bagian ban pinggang belakangnya yang menyerupai trapesium. Sebelum menggunakan Hakama, bagian pinggang diikat dulu dengan ikat pinggang yang terbuat dari kain selebar 10 sentimeter dan panjang 2 meter. Ikat pinggang itu dililit-lilit pada pinggang dan bagian ujungnya diikat menyerupai pita yang khas. Setelah itu barulah memakai Hakama. Cara memakainya bisa Anda lihat di kanal YouTube Wakamono Kimono Lab. Melansir Tirto yang mengutip dari Japan Talk, Hakama awalnya hanya digunakan oleh kaum pria. Tapi seiring berjalannya waktu, wanita juga boleh mengenakan Hakama. Atasan berbentuk rok ini biasa dikenakan pada acara-acara formal dan olahraga tradisional Jepang seperti aikido, kendo, dan memanah. 3. Furisode Image Miyabi Kimono Jenis Kimono ini biasanya dikenakan oleh perempuan yang sudah menginjak usia 20 tahun, di mana di usia itu perempuan Jepang sudah dianggap dewasa. Biasanya orangtua yang memberikan pakaian ini pada putrinya dalam upacara kedewasaan. Furisode terbuat dari sutera berkualitas tinggi dan berwarna mencolok dengan motif yang sangat indah. Yang unik lagi, bagian lengannya sangat panjang, menjuntai hingga hampir ke lantai. Pakaian adat Jepang ini umumnya akan selesai digunakan jika si anak menikah nanti. 4. Yukata Image klook Satu lagi pakaian adat Jepang yang populer adalah Yukata atau disebut juga 'kimono musim panas'. Disebut demikian karena memang pakaian ini sering dipakai masyarakat Jepang saat merayakan Hanabi festival kembang api di musim panas atau Ohanami tradisi melihat bunga di musim semi. Yukata bentuknya mirip dengan kimono, tapi cara memasangnya berbeda dan lebih sederhana. Bahannya juga lebih tipis dari kimono. Biasanya Yukata digunakan bersamaan dengan geta atau zori, yaitu sandal tradisional Jepang yang terbuat dari kayu. 5. Jinbei Image Savvy Tokyo Merupakan baju santai, sama seperti Yukata. Tapi pakaian ini lebih diperuntukkan sebagai baju tidur. Modelnya sangat kasual, bahannya terbuat dari katun yang tipis. Selain buat tidur, biasanya kaum pria mengenakan pakaian adat Jepang ini untuk menghadiri acara-acara santai seperti perayaan kembang api –kaum perempuannya pakai Yukata. Artikel terkait Tips & Cara Orang Jepang Mengajari Anak Tidak Pilih-Pilih Makanan 6. Haori Jaket hitam yang dipakai pria adalah Haori. Image Pinterest Kalau Anda pernah melihat orang Jepang mengenakan jaket kimono yang ukurannya sangat besar dan panjang, itu namanya Haori. Haori biasa digunakan sebagai outer luaran saat mengenakan kimono atau obi. Selain menjadi outer, Kyoto Kimono mengutip Tirto mengatakan, zaman dahulu Haori bisa juga dipadankan dengan himo sejenis ikat pinggang. Dan sekarang, di kala kimono sudah jarang dikenakan selain menghadiri acara-acara keagamaan dan formil, banyak wanita Jepang yang memadukan Haori dengan dalaman yang lebih kasual seperti kaus, gaun, hingga celana jeans 7. Happi Image Eiyo Kimono Happi adalah mantel Jepang yang khas dengan warna-warna terang atau desain motif yang ramai. Biasanya mantel ini digunakan pada acara-acara besar seperti festival. Menurut laman Yabai, pada sebuah festival, Happi biasanya digunakan sebagai seragam tim. Sedang dalam kehidupan sehari-hari, ini bisa dijadikan sebagai pakaian yang menyimbolkan sebuah toko, sekolah, perusahaan, tim, atau kuil. Happi bisa dipadu-padankan dengan jenis pakaian apa saja. Misalnya dalaman kaus atau bawahan celana pendek atau juga panjang. Tapi ada satu jenis aksesori yang kerap dipadankan dengan Happi, yaitu ikat kepala dengan warna yang serasi dengan Happi-nya. 8. Fundoshi, Lambang Kekuatan Pria Jepang Image Pinterest Parents tahu pakaian yang biasa digunakan pesumo, bukan? Fundoshi mirip-mirip seperti itu. Lebih tepatnya, fundoshi adalah kain penutup kemaluan pada kaum pria di Jepang yang disimbolkan sebagai kekuatan atau daya tahan yang kuat. Fundoshi merupakan pakaian adat Jepang yang paling tua, loh, Parents. Dulu, celana dalam ini ini kerap dikenakan oleh para buruh, petani, juga penarik becak tradisional Jepang atau jinrikisha. Kalau sekarang, sih, sepertinya sudah tidak ada lagi masyarakat Jepang yang mengenakannya kecuali dalam festival atau acara-acara kebudayaan. 9. Pakaian Adat Jepang Kurotomisode Image Kyotokimono-rental Kurotomisode merupakan pakaian adat Jepang khusus untuk perempuan yang sudah menikah dan dikenakan dalam acara-acara formal. Nama pakaian ini diambil dari kata tomode’ yang artinya hitam, makanya kurotomisode lebih sering dibuat dari kain berwarna hitam. Pada baju ini terdapat ambing keluarga yang jumlahnya 5 buah 2 di bagian dada atas kiri dan kanan, 1 di punggung, dan 2 lagi di belakangan lengan kanan dan kiri. Selain itu, keunikan lain dari baju ini adalah motif bagian bawahnya yang melambangkan usia si pemakainya. Jadi, semakin bawah lokasi motifnya maka semakin tua usia si pemakainya. 10. Irotomisode Image Kyotokimono-rental Ternyata ada beberapa acara resmi di Jepang, khususnya di Istana Kaisar, di mana wanitanya tidak boleh mengenakan Kurotomisode. Itu karena warna hitam pada Kurotomisode dianggap sangat murung, sehingga digunakanlah Irotomisode sebagai penggantinya. Jadi, kebalikan dari warna Kurotomisode, Irotomisode punya warna yang sangat cerah dan ramai. Pakaian ini juga bisa digunakan oleh perempuan lajang. Sama seperti Kurotomisode, pakaian adat Jepang ini juga dilengkapi dengan simbol-simbol. Yaitu, 2 tanda keluarga di depan lengan kiri dan kanan serta di punggung. Artikel tekait 17 Makanan Khas Jepang yang Populer di Indonesia, Adakah Favorit Anda? 11. Uchikake Image Artforia Ini adalah gaun pengantin wanita Jepang. Material kainnya sangat tebal dengan desain yang sangat dekoratif dan motif-motof indah seperti burung bangau atau bunga sakura. Sebelum memakai Uchikake, biasanya si pengantin mengenakan kimono tanpa obi di bagian dalamnya. Selain digunakan untuk pernikahan, pakaian ini biasa digunakan para seniman di Jepang untuk pertunjukan-pertunjukan kesenian. Biasanya penggunanya akan memakai kimono terlebih dahulu tanpa obi. Kemudian, uchikake dikenakan seperti mantel. 12. Komon Kalau mau hangout bareng teman-teman, perempuan-perempuan lajang –yang sudah menikah juga bisa pakai- di Jepang biasanya menggunakan Komon. Komon itu pakaian santai yang difungsikan sebagai pakaian santai, seperti kumpul bersama teman, makan malam, atau menonton pertunjukan. Motif pada pakaiannya penuh dengan motif berulang yang kecil. Sekarang Anda sudah tahu jenis dan perbedaan dari masing-masing pakaian adat Jepang. Jadi mulai sekarang jangan salah menyebutnya lagi, ya. Baca juga Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.
Part5-Edisi 4 Musim di Jepang [part 1] Jalan-jalan di Jepang, memang tak lengkap rasanya bila belum menikmati keindahan Tokyo. Atau kalau kamu berminat dengan anime, kamu bisa sempatkan untuk melihat kekreatifan warga Jepang dalam membuat cosplay. By the way, di postingan kali ini, aku ingin membahas tentang eloknya musim Semi di Jepang
Bunga sakura yang bermekaran pada saat musim semi merupakan musim yang dinanti-nanti oleh warga Jepang dan juga para traveler. Menikmati indahnya bunga sakura yang bermekaran sambil bercengkrama bersama keluarga atau teman tentu waktu yang sangat ditunggu. Perlu diketahui, suhu pada awal musim semi masih terasa dingin dengan kisaran 7°-16° Celcius. Sedangkan pada pertengahan musim suhu akan perlahan naik berkisar pada 10°-17° Celsius. Dan pada akhir musim semi akan semakin hangat yang berkisar pada 12°-25° Celsius. Jika kamu berencana untuk berlibur ke negeri sakura untuk melihat sakura yang bermekaran secara langsung pada saat musim semi, tentunya kamu harus mempersiapkan pakaian yang cocok dan nyaman dipakai agar kamu tetap bisa bergerak dengan leluasa. Kali ini kami akan memberikan beberapa tips pakaian yang harus dibawa ketika kamu akan berlibur ke Jepang pada musim semi. Pakaian Musim Gugur di Jepang Awal musim semi di Jepang biasanya berlangsung pada akhir bulan maret atau awal april, tapi pada awal musim semi ini bunga sakura biasanya belum bermekaran sepenuhnya. Suhu pun akan masih terasa cukup dingin karena peralihan dari musim dingin. Berikut pakaian yang bisa kamu bawa pada musim semi. 1. Kaos Kalau kamu suka dengan tampilan kasual, kamu bisa mengenakan kaos dengan bahan dasar katun yang cukup ringan supaya bisa menyerap keringat dengan baik. Jika kamu bosan dengan kaos biasa, kamu bisa coba memakai kaos polo atau kaos tanpa lengan. Jika tidak memakai baju luaran, sebaiknya pakai kaos yang bahannya cukup tebal karena walaupun suhu mulai menghangat, akan terasa cukup dingin untuk kita yang dari negara tropis. 2. Kemeja Pakaian selanjutnya yang cocok dipakai di segala musim dan acara adalah kemeja. Kamu bisa memilih kemeja semi formal atau kemeja tunik untuk berjalan santai menikmati pemandangan bunga sakura. Kamu bisa memilih kemeja dengan lengan pendek atau tiga per empat agar tetap terasa nyaman dan juga sejuk. Untuk warna kamu bisa memilih warna pastel atau tua, dan bisa juga memilih kemeja yang bermotif kotak-kotak. 3. Dress Buat kamu wanita yang suka tampil feminim, bisa pakai dress untuk menemani liburan musim semi. Kamu bisa pakai maxi-dress atau dress sepanjang lutut. Kamu juga bisa memakai dress dengan warna cerah, warna pastel atau dress dengan pola bunga. Pakai dress yang berbahan ringan juga ya, supaya tidak terlalu kepanasan ketika suhu mulai menghangat. 4. Celana Jeans Celana jeans memang merupakan celana yang hampir cocok dipakai untuk berbagai musim, termasuk pada saat musim semi. Kamu bisa memakai celana jeans dengan warna terang, kalem ataupun celana jeans lainnya yang menjadi favorit kamu. Kamu bisa mengenakan celana jeans panjang, tiga per empat ataupun pendek, yang penting utamakan kenyamanan saat memakainya ya. 5. Rok Untuk kamu wanita feminim kamu juga bisa mengenakan rok kesayangan kamu disaat musim semi tiba. Kamu bisa mengenakan rok dengan bentuk A-line, rok lipit, rok maxi dan lain sebagainya. Sama halnya dengan dress, kamu bisa mengenakan rok yang berwarna cerah, warna pastel ataupun yang memiliki corak bunga. Karena biasanya corak bunga akan mulai banyak yang mengenakan ketika musim semi tiba. Pakaian Luar Musim Gugur di Jepang Suhu pada awal musim semi biasanya masih terasa cukup dingin karena peralihan dari musim dingin. Terutama ada perbedaan suhu antara pagi, siang, dan malam hari, dimana biasanya pada saat malam hari suhu terasa dingin. Pada saat musim semi pun terkadang masih turun hujan dengan intensitas curah ringan hingga sedang. Maka dari itu kamu perlu pakaian luar untuk melindungi tubuhmu seperti pakaian berikut ini. 1. Rain Jacket Seperti sudah disebutkan sebelumnya, pada musim semi terkadang masih terjadi hujan dengan intensitas kecil hingga lebat. Maka sebaiknya kamu menyiapkan rain jacket untuk melindungi tubuh dari hujan yang cukup deras. Jangan lupa bawa rain jacket yang bahannya cukup ringan agar tidak memenuhi koper kamu. Dan jangan lupa juga pakai yang nyaman ya, agar kamu masih bisa bergerak bebas meskipun turun hujan. 2. Mantel Untuk melindungi tubuh dari suhu yang masih terasa dingin pada awal musim semi, kamu bisa mengenakan mantel. Ada beragam jenis mantel yang bisa kamu pilih dan kamu pakai ketika berlibur di musim semi. Tapi lebih baik pakai mantel yang tidak terlalu tebal agar tidak memenuhi koper kamu. Selain itu kamu bisa memilih mantel dengan warna pastel atau pun gelap pada saat musim semi tinggal di mix and match saja.Saljupun terkadang turun. Sebenarnya aku suka musim dingin untuk bagian memakai baju-baju musim dingin. Dari dulu aku memang suka jaket, tapi tentu susah memakai jaket setiap hari di Indonesia. Dan di musim dingin kita bisa memakai 2 lembar jaket plus luaran coat yang keren! Hehehe berasa ada di dalam dorama Jepang, jalan-jalan di kota pakaiJika diberi pertanyaan “Sebutkan baju tradisional Jepang?”pasti yang terlintas di fikiranmu adalah Kimono. Jawaban itu memang benar, bahwa Kimono merupakan baju tradisional, Jepang. Namun, Kimono hanyalah salah satu dari sederet baju tradisional yang dikenakan masyarakat Jepang. Jepang sendiri memiliki beragam jenis baju tradisional lain, biasa dikenakan untuk bermacam acara yang di bedakan dari warna baju dan nama baju tradisional yang berbeda pula. Nahh pengen tau apa saja baju tradisional di Jepang? Yuk simak ulasan dibawah ini! 1. Kimono Credit by Flickr Sebagai pakaian tradisional tertua dari kebudayaan Jepang, kimono sendiri berarti sesuatu yang dikenakan. Di mana kata “ki” artinya pakai dan “mono” berarti barang. Jadi, kimono menjadi kata untuk penyebutan pakaian. Dulunya kimono digunakan sebagai pakaian sehari-hari warga Jepang. Namun, setelah era Meiji dimana pakaian kasual mulai masuk ke Jepang, kimono hanya digunakan saat acara-acara tertentu saja seperti pernikahan, pemakaman, upacara teh, ataupun acara-acara formal lainnya. Kimono dapat digunakan oleh pria dan wanita. Seiring waktu, Kimono saat ini diubah menjadi pakaian Jepang modern. Jika dilihat dari warna, Kimono untuk wanita memiliki lebih banyak varian. Komono untuk wanita biasanya memiliki warna lebih cerah seperti Merah, Merah Muda dan Ungu. Sedangkan untuk pakaian khas Jepang untuk pria umumnya memiliki nuansa gelap seperti hitam, abu-abu serta kecoklatan. Bahan kimono pun sangat beragam dengan sutra sebagai bahan yang menduduki peringkat pertama. Harga kimono biasanya sangat ditentukan dari bahan yang digunakan. 2. Furisode Credit by Flickr “Furisode” dalam Bahasa Jepang artinya “lengan berayun”. Hal ini dikarenakan panjangnya lengan pada furisode. Kamu dapat membedakan furisode dengan kimono dan yukata hanya dengan melihat Lengan furisode, Panjang lengannya bahkan bisa sampai melebihi lutut pemakainya. Jika kamu tinggal di Jepang saat usia 20 Tahun, Orang tuamu pasti akan memberikan hadiah dalam jenis pakaian khas Jepang ini, Karena di Jepang wanita yang menginjak usia 20 tahun dikatakan telah menapaki usia dewasa dengan penuh tanggung jawab. Di sinilah orang tuanya akan menghadiahi sang anak sebuah pakaian untuk digunakan dalam upacara kedewasaan. Furisode terbuat dari sutera berkualitas dan memiliki warna mencolok yang indah. Biasanya pakaian ini digunakan untuk pergi ke berbagai acara resmi sebelum wanita itu menikah. 3. Yukata Credit by Flickr Salah satu pakaian tradisional Jepang yang juga populer selain kimono adalah yukata atau yang sering disebut sebagai "kimono musim panas. Yukata merupakan kimono non formal yang sangat tipis dan terbuat dari bahan katun dan mudah menyerap keringat. Fungsinya agar pemakai merasa sejuk dan dapat bersantai setelah berendam di dalam air panas. Yukata merupakan baju tradisional Jepang yang paling sering tertukar dengan kimono di mata para wisatawan asing. Secara sekilas saja, yukata dan kimono memang mirip. Namun, jika di perhatikan lebih detail, yukata berbeda dengan kimono karena yukata menggunaan pakaian lapis dalam serta penggunaanya lebih santai dari pada kimono. 4. Hakama Credit by Flickr Hakama merupakan baju tradisional Jepang hasil adaptasi dari kostum imperial China atau kerajaan China lama. Pada masa lalu, Hakama dimanfaatkan oleh samurai. Hakama yang memiliki panjang hingga mata kaki dapat mengecoh pandangan mata lawan ketika bertarung. Pada dasarnya hakama memiliki 7 kerutan, yaitu 2 kerutan di beakang dan 5 kerutan di depan. Ini menjadi perlambangan dari 7 asa bushido di Jepang. Hakama biasanya dipakai di atas kimono yang berupa celana dengan lipatan besar atau rok. pakaian ini awal mulanya hanya digunakan oleh kaum pria, namun seiring berjalannya waktu, wanita juga mengenakan hakama. 5. Jinbei Credit by Flickr Sama seperti yukata, jinbei juga merupakan baju untuk bersantai. Namun, pakaian ini digunakan untuk tidur. Modelnya kasual dengan bahan katun yang tipis dan nyaman. Meskipun dimanfaatkan untuk tidur, namun jinbei juga digunakan untuk pergi ke acara-acara santai seperti perayaan kembang api. Biasanya pada musim panas wanita Jepang akan menggunakan yukata, sedangkan untuk laki-laki akan menggunakan jinbei untuk menikmati festival kembang api. 6. Haori Credit by Flickr Haori adalah aksesori yang berfungsi untuk mempertahankan kimono agar terlihat keren dan juga bersih. Haori memiliki model seperti kimono namun lebih lebar dan longgar dan dipakai seperti menggunakan mantel. Biasanya haori digunakan untuk acara-acara formal atau pernikahan. Model haori untuk pria lebih pendek dari pada haori untuk wanita. Jadi kamu jangan sampai salah pakai atau salah beli ya baju tradisional ini 7. Kurotomisode Credit by Japanese Kimono Kurotomisode adalah pakaian yang biasanya digunakan oleh wanita yang sudah menikah. Sebenarnya kata kurotomisode didapat dari kata tomode yang artinya hitam. Pakaian ini pun berwarna hitam dan terbuat dari kain krep. Terdapat lambang keluarga yang berjumlah 5 buah, yaitu 2 pada pada bagian dada atas kiri dan kanan, 1 lambang di punggung, dan 2 pada bagian kanan dan kiri di belakang lengan. Setelah itu di bagian bawah ada motif yang menunjukkan usia Kurotomisode untuk per individu. Semakin bawah lokasi motif, semakin tua usia individu. 8. Irotomesode Credit by Flickr Bila kurotomesode biasanya digunakan untuk acara yang paling resmi, namun ternyata ada beberapa acara resmi yang tidak memperbolehkan menggunakan kurotomesode, seperti acara di Istana Kaisar. Ini karena fakta bahwa Kurotomisode memiliki warna hitam yang dianggap terlalu murung untuk acara yang ceria. Wanita Jepang harus menggunakan Irotomesode untuk menghadiri acara resmi di kediaman kaisar. Pakaian ini juga bisa digunakan untuk wanita yang belum standar ini memiliki tiga tanda. keluarga terletak di belakang lengan dan juga di belakang. Bahan kaos ini adalah kain krep yang warnanya lebih cerah. 9. Uchikake Credit by Flickr Uchikake adalah gaun pengantin khas Jepang. Pakaian tradisional Jepang ini terbuat dari produk yang tebal dan juga memiliki desain khusus yang sangat dekoratif serta terdapat motif indah seperti burung bangau. Selain dimanfaatkan oleh pengantin baru Jepang, gaun ini juga biasa digunakan oleh seniman saat melangsungkan pertunjukan. Biasanya penggunanya akan memakai kimono terlebih dahulu tanpa obi. Kemudian, uchikake dikenakan seperti mantel. 10. Komon Credit by Flickr Untuk acara santai seperti hangout bersama teman, makan malam atau menonton pertunjukan, para wanita di Jepang biasanya menggunakan komon. Pakaian ini memiliki motif yang berulang dan kecil. Pada umumnya dapat digunakan oleh wanita yang belum menikah dan juga wanita yang sudah menikah. Nah sekarang kamu sudah tau kan nama-nama pakaian tradisional Jepang? Pakaian tradisional ini juga cocok banget buat di jadikan oleh-oleh untuk orang spesial yang ada di hati kamu loh.! tapi ingat jangan sampai salah beli ya! INFO PRODUK Kimono & Yukata Rental Berwisata di Asakusa dan mengunjungi kuil Sensoji akan lebih seru rasanya jika sambil memakai kimono atau yukata. Pastinya suasana kuil Read more… WENDY TOUR BALI 0361 758 027 JAKARTA 021 294 268 20 . 55 404 493 324 51 96 8 178